aku insan biasa
Saturday, November 13, 2010
Maka Akhirnya ...
150 Juta
Wednesday, November 10, 2010
sedikit ilmu..
Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah menukilkan sebuah Hadis Rasulullah yang cukup panjang tentang amalan-amalan yang boleh menyelamatkan seseorang dari kesulitan di akhirat kelak. Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Musa Al-Madini berbunyi, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya aku semalam bermimpi melihat hal yang sangat menakjubkan. Aku melihat seorang dari umatku yang didatangi oleh malaikat untuk mencabut nyawanya, lalu datang amalnya kepadanya dalam berbakti kepada dua orang tuanya, sehingga amal itu membuat malaikat itu kembali lagi.
Aku melihat seseorang yang telah dipersiapkan kepadanya siksa kubur, lalu datang WUDHUNYA, sehingga wudhunya itu menyelamatkannya dari siksa kubur.
Aku melihat seseorang yang telah dikepung banyak setan, lalu datang kepadanya zIKIRNYA KEPADA aLLAH, sehingga zikirnya itu mengusir setan-setan tersebut darinya.
Aku melihat seseorang yang kehausan, sedang tiap kali ia mendekati telaga, ia diusir darinya. Lalu, datanglah SHAUMN RAMADHANNYA, sehingga shaumnya itu memberikan minum kepadanya.
Aku melihat seseorang di mana para nabi masing-masing duduk dalam halaqah, ia diusir dan dilarang untuk bergabung ke dalamnya. Lalu, datanglah mandinya dari hadas besar, sehingga mandinya itu membimbing ia dengan memegang tangannya seraya mendudukannya di sampingku.
Aku melihat seseorang yang di depannya gelap sekali, begitu pula di belakang, atas, dan bawahnya, sehingga ia kebingungan mencari arah jalannya. Datanglah kepadanya HAJI DAN UMRAHNYA, lalu keduanya mengeluarkan ia dari kegelapan tersebut dan memasukkannya ke dalam tempat yang terang sekali.
Aku melihat seseorang yang melindungi mukanya dengan tangannya dari panasnya kobaran api, lalu datang SEDEKAHNYA kepadanya dengan menutupi kobaran api dari mukanya seraya membimbingnya ke hadapan Allah SWT.
Aku melihat seseorang yang mengajak bicara orang-orang mukmin, tetapi mereka mendiamkannya. Datanglah silaturahminya seraya berkata, 'Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya ia adalah orang yang melakukan silaturahmi, maka ajaklah dia bicara'. Maka, orang tersebut diajak bicara oleh semua orang mukmin dan mereka mengulurkan tangan untuk berjabatan dengannya, sementara ia pun mengulurkan tangannya untuk berjabatan dengan mereka.
Aku melihat seseorang yang telah dicengkeram Malaikat Jabaniyyah, lalu datanglah kepadanya amal ma'ruf nahyi munkar-nya, hingga amalnya itu menyelamatkan ia dari siksa Jabaniyyah dan memasukannya ke dalam lingkungan malaikat rahmat.
Aku melihat seseorang yang jalannya merangkak dengan kedua lututnya dan di depannya terdapat tabir yang memisahkan ia dengan Allah, lalu datanglah AKHALAKNYA baiknya seraya memegang tangan dan membimbingnya ke hadirat Allah SWT.
Aku melihat seseorang yang catatan amalnya datang dari sebelah kirinya, lalu datanglah TAKWANYA KEPADA ALLAH dan mengambil buku tersebut dengan meletakkannya di tangan kanannya.
Aku melihat orang yang timbangan amalnya sangat ringan, lalu datang anak-anaknya yang meninggal waktu kecil, sehingga mereka memberatkan timbangan amal baiknya tersebut.
Aku melihat seseorang yang berdiri di tebing Jahannam, lalu dataNGLAH HARAPANNYA KEPADA ALLAH, hingga harapannya itu menyelamatkannya dari Jahannam dan ia berjalan menuju syurga dengan selamat.
Aku melihat seseorang yang terpelanting di atas neraka, lalu datanglah AIR MATA TAKUT KEPADA aLLAH , hingga air mata itu menyelamatkannya dari jatuh ke neraka.
Aku melihat seseorang yang tengah berada di atas jembatan dengan tubuh gemetar, lalu datang HUSZNUDANNYA PADA aLLAH, hingga sikapnya itu menjadikan dia tenang dan ia pun berjalan dengan lancar.
Aku melihat seseorang yang jatuh bangun di atas jembatan. Terkadang ia merangkak, terkadang pula ia menggantung. Lalu datanglah SHOLATNYA MENEGAKKAN KEDUA KAKINYA shalatnya menegakkan kedua kakinya dan menyelamatkannya hingga ia mampu menyeberangi jembatan sampai ke pintu syurga.
Aku pun melihat pula seseorang yang telah sampai ke pintu syurga, semua pintu ditutup baginya. Lalu datanglah SYAHADATNYA, sehingga dibukalah pintu syurga dan ia pun bisa masuk ke dalamnya".
Itulah gambaran tentang amalan-amalan yang dengan izin Allah SWT bisa menjadi penyelamat umat Muhammad SAW yang benar-benar melaksanakan perintah Allah dan sunnah Rasulullah dengan hati ikhlas.
----------------------------------------------------------------------------------------
"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain" (H.R. Bukhari)
Tuesday, November 9, 2010
udah lame kite tak bertemu..
Salam sume.. xtau nape la da lame aku mcm xde mood nk tgk blog ni..
Huhu.. ntah la.. xpe.. skrg mood da dtg.. hehe..
ag pon tga final.. byk ckit mse "free"..
hmm.. ni ade ckit quotation dr aku.. xtai ne dpt.. tp bgus la..
A Purposeful Creation
Why was this world made? Why was man born into this world? Why, after a certain period of time, does he pass away? What will happen after death? These are the most important questions concerning the origins and fate of mankind, and they should never be far from people’s minds. Finding the correct answers to these questions has always been one of man’s most important quests.
Pondered over for thousands of years, these questions have been variously answered by different people. However, these answers can be placed in two broad categories: one, which holds the great array of wonders in this world to be purposeless, and the other, which asserts that man was created with a purpose and that he has a definite goal.
While the first view tends to be subscribed to by poets, philosophers and secular scholars, the second view is firmly upheld by that very special class of beings called prophets, or messengers of God. The most authentic testament to the second view has been provided by the Prophet Muhammad (p.b.u.h.)
Many arguments can be put forward in support of the answers in both of these categories. It is very obvious, however, that the notion of purposelessness is not in keeping with the structure of life and universe. The idea, on the other hand, of purposeful creation, falls exactly into place, for the simple reason that it contains no inherent contradictions.
The world into which man is born is fraught with significance. There is nothing which is of a meaningless or random nature. It is quite unthinkable that man, with his meaningful life, born into a meaningful universe, should find no purpose in creation. Where there is meaningfulness, there will, of necessity, be purposefulness. This aspect of the universe is a clear verification of the Prophet’s answer.
By: Maulana Wahiduddin Khan